Program B30 Berjalan, Indonesia Hemat Devisa US$ 9,6 Miliar
NUSA DUA, SAWIT INDONESIA – Pemerintah telah memperoleh hasil uji
jalan kendaraan berbahan bakar B30. Dengan memanfaatkan biodiesel
campuran 30, Indonesia dapat menghemat devisa sampai US$ 9,6 miliar atau
setara 9,6 Juta Kl.
Dalam paparan Paulus Tjakrawan, Ketua Harian
Asosiasi Produsen Biofuels Indonesia (APROBI) dijelaskan bahwa produksi
biodiesel sawit hingga 2019 mencapai 6,886 juta kl meningkat sebesar 10%
dibandingkan tahun 2018 untuk penyerapan di sektor domestik dan ekspor.
Hal
itu disampaikan oleh Paulus Tjakrawan dalam Indonesia Palm Oil
Conference Jum’at (31 Oktober 2019) di Nusa Dua, Bali. pengembangan
industri biodiesel di 2019 mampu mencapai 6,2 juta kl untuk domestik dan
2 juta kl untuk ekspor, sedangkan di 2020 diproyeksikan 9,4 juta kl.
Ini berarti tahun 2020 bisa mengurangi impor bahan bakar minyak hingga
9,6 juta kl atau setara US$ 5 miliar.
Menurutnya, semua aspek yang
mendukung produksi B30 sudah siap mulai dari kapasitas industri
biodiesel sebesar 12 juta kl, serta dukungan dari stakeholder terkait.
“Uji
jalan dan performa kendaraan menggunakan B30 dari Lembang, Jawa Barat
sampai Guci, Jawa Tengah menempuh 50.000 km dan hasilnya positif”, kata
Paulus.
Berbicara soal pengurangan emisi Paulus juga menyampaikan
banyak sekali nilai strategis biofuel seperti reduksi emisi gas dengan
target di tahun 2020 sebanyak 26% dan 29% untuk tahun 2030 sesuai dengan
komitmen Nationally Determined Contributions UNFCCC.
Hal ini
didukung penuh oleh peneliti dari Center for Catalysis and Reaction
Engineering Institut Teknologi Bandung (CaRE ITB), I Gusti Bagus Ngurah
Makertihartha bahwa Indonesia sebagai produsen minyak kelapa sawit harus
bisa menggunakan bahan bakar dari kelapa sawit.
“Semua
stakeholder yang terkait harus berkonsolidasi mengembangkan
infrastruktur industri biofuel minyak sawit agar mandatori B30 bisa
terlaksana”, kata Gusti.
Ia menambahkan bahwa sejak tahun 1983 tim
riset ITB sudah bekerjasama dengan Pertamina, BPDPKS dan Riset Dikti
untuk memulai penelitian mengenai pengolahan minyak nabati menjadi
biofuel. Produk penelitian menghasilkan katalis yang mampu mencampur
senyawa hidrokarbon minyak nabati dengan bahan bakar fosil sehingga
dapat menjadi biofuel.
( Sumber : SawitIndonesia.com )
EmoticonEmoticon