Pada penutupan perdagangan bursa Malaysia pada Selasa (9/2), harga CPO untuk kontrak April 2016 tercatat naik 44 poin menjadi 2.575 ringgit Malaysia per ton.
Dorab Mistry, Director Godrej International ltd, mengatakan Malaysia sebagai produsen terbesar di dunia setelah Indonesia mengalami cuaca kering antara Februari – Maret tahun lalu dan berpotensi mengalami pengurangan produksi akibat El Nino.
Menurutnya, perdagangan berjangka CPO yang naik tertinggi dalam 20 bulan terkahir dapat meneruskan tren positif itu hingga ke level 2.700 ringgit Malaysia per ton pada kuartal II/2016.
“Kelesuan produksi bisa meregang hingga Juni, menunjukkan pasokan dari Malaysia yang terus berkurang,” ujarnya Minggu (7/2).
Sumber : Bisnis Indonesia
EmoticonEmoticon